Alkitab Online

Showing posts with label Markus. Show all posts
Showing posts with label Markus. Show all posts
,

Markus 1





  1. Inilah Kabar Baik tentang Yesus Kristus, Anak Allah.
  2. Kabar Baik itu mulai seperti yang ditulis oleh Nabi Yesaya, begini, "’Inilah utusan-Ku,’ kata Allah; ‘Aku mengutus dia lebih dahulu daripada-Mu, supaya ia membuka jalan untuk-Mu.’
  3. Ada orang berseru-seru di padang pasir, ‘Siapkanlah jalan untuk Tuhan; ratakanlah jalan-jalan yang akan dilewati-Nya.’"
  4. Seperti yang tertulis itu, begitulah juga muncul Yohanes di padang gurun. Ia membaptis orang dan menyampaikan berita dari Allah. "Kamu harus bertobat dari dosa-dosamu dan harus dibaptis, supaya Allah mengampuni kamu," begitu kata Yohanes.
  5. Semua orang dari negeri Yudea dan kota Yerusalem pergi mendengar Yohanes. Mereka mengaku dosa-dosa mereka, dan Yohanes membaptis mereka di Sungai Yordan.
  6. Yohanes memakai pakaian dari bulu unta. Ikat pinggangnya dari kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.
  7. Ia mengabarkan berita ini, "Nanti sesudah saya, akan datang orang yang lebih besar daripada saya. Untuk tunduk membuka tali sepatu-Nya pun, saya tidak layak.
  8. Saya membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Allah."
  9. Pada waktu itu Yesus datang dari Nazaret di daerah Galilea, dan Yohanes membaptis Dia di Sungai Yordan.
  10. Begitu Yesus keluar dari sungai itu, Ia melihat langit terbuka dan Roh Allah turun seperti burung merpati ke atas-Nya.
  11. Kemudian terdengar suara Allah mengatakan, "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi. Engkau menyenangkan hati-Ku."
  12. Langsung sesudah itu Roh Allah membuat Yesus pergi ke padang gurun.
  13. Empat puluh hari Ia berada di situ, dicobai oleh Iblis. Binatang-binatang liar ada juga bersama-sama dengan Dia di situ, dan malaikat-malaikat melayani Dia.
  14. Setelah Yohanes dipenjarakan, Yesus pergi ke Galilea, dan mengabarkan Kabar Baik dari Allah di sana.
  15. Kata-Nya, "Allah segera akan mulai memerintah. Bertobatlah dari dosa-dosamu, dan percayalah akan Kabar Baik yang dari Allah!"
  16. Ketika Yesus berjalan di pantai Danau Galilea, Ia melihat dua nelayan, yaitu Simon dan adiknya Andreas. Mereka sedang menangkap ikan di danau itu dengan jala.
  17. Yesus berkata kepada mereka, "Ikutlah Aku. Aku akan mengajar kalian menjala orang."
  18. Langsung mereka meninggalkan jala mereka lalu mengikuti Yesus.
  19. Yesus berjalan terus, lalu melihat pula dua orang bersaudara yang lain, yaitu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus. Mereka berada di dalam perahu, dan sedang memperbaiki jala mereka.
  20. Yesus langsung memanggil mereka. Dan mereka meninggalkan ayah mereka di dalam perahu bersama-sama dengan orang-orang gajiannya. Lalu mereka pergi mengikuti Yesus.
  21. Yesus dan pengikut-pengikut-Nya tiba di kota Kapernaum. Pada hari Sabat berikutnya, Yesus masuk ke dalam rumah ibadat dan mulai mengajar.
  22. Orang-orang yang mendengar-Nya kagum akan cara-Nya Ia mengajar. Sebab, Ia mengajar dengan wibawa, tidak seperti guru-guru agama.
  23. Pada waktu itu seorang yang kemasukan roh jahat masuk ke dalam rumah ibadat, dan berteriak,
  24. "Hai Yesus, orang Nazaret, Engkau mau buat apa dengan kami? Engkau datang untuk membinasakan kami? Saya tahu siapa Engkau: Engkaulah utusan yang suci dari Allah!"
  25. "Diam!" bentak Yesus kepada roh itu, "keluarlah dari orang ini!"
  26. Maka roh jahat itu menggoncang-goncangkan orang itu keras-keras, kemudian keluar dari orang itu sambil berteriak.
  27. Semua orang heran sekali, sehingga mereka berkata satu sama lain, "Wah, apa ini? Suatu pengajaran yang baru! Dengan wibawa dan kuasa Ia memerintahkan roh-roh jahat keluar, dan mereka taat kepada-Nya!"
  28. Maka berita tentang Yesus tersebar dengan cepat ke seluruh daerah Galilea.
  29. Yesus dan pengikut-pengikut-Nya meninggalkan rumah ibadat itu, dan pergi ke rumah Simon dan Andreas. Yakobus dan Yohanes pergi juga bersama mereka.
  30. Ibu mertua Simon sedang sakit demam di tempat tidur. Jadi waktu Yesus dan pengikut-pengikut-Nya masuk ke rumah itu, Yesus diberitahukan tentang hal itu.
  31. Maka Yesus pergi kepada ibu mertua Simon, dan memegang tangannya, lalu menolong dia bangun. Demamnya hilang, dan ia pun mulai melayani mereka.
  32. Petang harinya, sesudah matahari terbenam, orang-orang membawa kepada Yesus semua orang yang sakit dan yang kemasukan roh jahat.
  33. Seluruh penduduk kota itu berkerumun di depan rumah itu.
  34. Lalu Yesus menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit, dan mengusir juga banyak roh jahat. Ia tidak mengizinkan roh-roh jahat itu berbicara, sebab mereka tahu siapa Dia.
  35. Keesokan harinya, waktu masih subuh, Yesus bangun lalu meninggalkan rumah. Ia pergi ke tempat yang sunyi di luar kota, dan berdoa di sana.
  36. Tetapi Simon dan teman-temannya pergi mencari Dia.
  37. Dan setelah mereka menemukan-Nya, mereka berkata, "Semua orang sedang mencari Bapak."
  38. Tetapi Yesus menjawab, "Mari kita meneruskan perjalanan kita ke kota-kota lain di sekitar sini. Aku harus berkhotbah di sana juga, sebab itulah maksudnya Aku kemari."
  39. Karena itu Yesus pergi ke mana-mana di seluruh Galilea, dan berkhotbah di rumah-rumah ibadat serta mengusir roh-roh jahat.
  40. Seorang yang berpenyakit kulit yang mengerikan datang kepada Yesus. Orang itu berlutut, dan berkata, "Kalau Bapak mau, Bapak dapat menyembuhkan saya."
  41. Yesus kasihan kepada orang itu. Jadi, Ia menjamah orang itu sambil berkata, "Aku mau, sembuhlah!"
  42. Saat itu juga penyakitnya hilang dan ia sembuh.
  43. Lalu Yesus menyuruh dia pergi dengan peringatan ini,
  44. "Awas, jangan ceritakan kepada siapa pun, tetapi pergilah kepada imam, dan minta dia untuk memastikan engkau sudah sembuh. Lalu untuk penyembuhanmu itu, persembahkanlah kurban menurut yang diperintahkan Musa, sebagai bukti kepada orang-orang bahwa engkau sungguh-sungguh sudah sembuh."
  45. Tetapi orang itu pergi, dan terus-menerus menceritakan kejadian itu di mana-mana sampai Yesus tidak dapat masuk kota dengan terang-terangan. Ia hanya tinggal di luar kota di tempat-tempat sunyi. Namun orang terus saja datang kepada-Nya dari mana-mana.


Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Markus : 1
,

Markus 2





  1. Beberapa hari kemudian Yesus kembali ke Kapernaum. Maka tersebarlah kabar bahwa Ia sedang di rumah.
  2. Lalu banyak orang datang. Mereka berkerumun di sana sampai tidak ada lagi tempat. Di pintu pun penuh sesak dengan orang. Lalu Yesus menyampaikan berita dari Allah kepada mereka.
  3. Sementara Ia berbicara, empat orang mengusung seorang lumpuh untuk membawanya kepada Yesus.
  4. Tetapi karena orang terlalu banyak, mereka tidak dapat sampai ke dekat-Nya. Jadi, mereka membongkar atap tepat di atas tempat Yesus berada. Setelah itu, mereka menurunkan orang lumpuh itu bersama tikarnya.
  5. Waktu Yesus melihat betapa besar iman mereka, Ia berkata kepada orang lumpuh itu, "Anak-Ku, dosa-dosamu sudah diampuni."
  6. Beberapa guru agama yang sedang duduk di situ mulai bertanya-tanya di dalam hati,
  7. "Berani benar orang ini bicara begitu! Ia menghina Allah. Siapa yang boleh mengampuni dosa, selain Allah sendiri?"
  8. Pada waktu itu juga Yesus tahu pikiran mereka. Lalu Ia berkata, "Mengapa kalian bertanya-tanya begitu di dalam hatimu?
  9. Manakah yang lebih mudah: mengatakan, ‘Dosamu sudah diampuni’, atau mengatakan ‘Bangunlah, angkat tikarmu dan berjalanlah’?
  10. Tetapi sekarang Aku akan membuktikan kepadamu bahwa di atas bumi ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa." Lalu Yesus berkata kepada orang yang lumpuh itu,
  11. "Bangunlah, angkat tikarmu dan pulanglah!"
  12. Ia bangkit dan segera mengambil tikarnya lalu keluar disaksikan oleh mereka semua. Orang-orang itu kagum lalu memuji Allah. Kata mereka, "Belum pernah kita melihat kejadian seperti ini!"
  13. Yesus kembali lagi ke pantai Danau Galilea. Banyak orang datang kepada-Nya, dan Ia mengajar mereka.
  14. Sementara Yesus berjalan di situ, Ia melihat seorang penagih pajak bernama Lewi, anak Alfeus, sedang duduk di kantor pajak. "Ikutlah Aku," kata Yesus kepadanya. Maka Lewi berdiri dan mengikuti Yesus.
  15. Waktu Yesus sedang makan di rumah Lewi, datanglah banyak penagih pajak dan orang-orang yang dianggap tidak baik oleh masyarakat ikut makan bersama-sama Yesus dan pengikut-pengikut-Nya. Sebab banyak di antara mereka mengikuti Yesus.
  16. Beberapa guru agama dari golongan Farisi melihat Yesus makan bersama-sama dengan penagih-penagih pajak dan orang-orang yang dianggap tidak baik itu. Jadi mereka bertanya kepada pengikut-pengikut Yesus, "Mengapa gurumu makan bersama dengan penagih-penagih pajak dan orang-orang yang tidak baik itu?"
  17. Yesus mendengar pertanyaan mereka itu, lalu menjawab, "Orang yang sehat tidak memerlukan dokter; hanya orang yang sakit saja. Aku datang bukannya untuk memanggil orang yang menganggap dirinya sudah baik, melainkan orang yang dianggap hina."
  18. Pada suatu waktu pengikut-pengikut Yohanes Pembaptis dan orang-orang Farisi sedang berpuasa. Lalu ada orang datang kepada Yesus dan bertanya, "Mengapa pengikut Yohanes Pembaptis dan pengikut orang Farisi berpuasa, sedangkan pengikut Bapak tidak?"
  19. Yesus menjawab, "Pada pesta kawin, apakah tamu-tamu tidak makan? Kalau pengantin laki-laki masih bersama-sama mereka, tentu mereka makan.
  20. Tetapi akan datang waktunya pengantin laki-laki itu diambil dari mereka. Pada waktu itu barulah mereka tidak makan.
  21. Tidak ada orang yang menambal baju tua dengan sepotong kain baru. Sebab kain penambal itu akan menciut dan menyobek baju itu, sehingga mengakibatkan sobekan yang lebih besar.
  22. Begitu juga tidak ada orang yang menuang anggur baru ke dalam kantong kulit yang tua. Karena anggur baru itu akan menyebabkan kantong itu pecah. Akhirnya kedua-duanya terbuang. Anggur yang baru harus dituang ke dalam kantong yang baru juga!"
  23. Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus lewat sebuah ladang gandum, pengikut-pengikut-Nya mulai memetik gandum.
  24. Lalu orang-orang Farisi berkata kepada Yesus, "Mengapa pengikut-pengikut-M melanggar hukum agama kita, dengan melakukan yang dilarang pada hari Sabat?"
  25. Yesus menjawab, "Belum pernahkah kalian membaca apa yang dilakukan Daud, ketika Abyatar sedang bertugas menjadi imam agung. Waktu Daud dan orang-orangnya lapar, dan tidak punya makanan, ia masuk ke Rumah Tuhan, dan makan roti yang sudah dipersembahkan kepada Allah. Dan roti itu diberikannya juga kepada orang-orangnya. Padahal menurut agama kita, imam-imam saja yang boleh makan roti itu."
  26. (2:25)
  27. Lalu Yesus berkata lagi, "Hari Sabat dibuat untuk manusia; bukan manusia untuk hari Sabat.
  28. Jadi, Anak Manusia berkuasa, bahkan atas hari Sabat."


Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Markus : 2
,

Markus 3





  1. Yesus kembali lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang tangannya lumpuh sebelah.
  2. Di situ ada orang-orang yang mau mencari kesalahan Yesus, supaya bisa mengadukan Dia. Jadi mereka terus memperhatikan Dia apakah Ia akan menyembuhkan orang pada hari Sabat.
  3. Yesus berkata kepada orang yang tangannya lumpuh sebelah itu, "Mari berdiri di sini, di depan."
  4. Lalu Ia bertanya kepada orang-orang yang ada di situ, "Menurut agama, kita boleh berbuat apa pada hari Sabat? Berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membunuh?" Mereka diam saja.
  5. Dengan marah Yesus melihat sekeliling-Nya, tetapi Ia sedih juga, karena mereka terlalu keras kepala. Lalu Ia berkata kepada orang itu, "Ulurkan tanganmu." Orang itu mengulurkan tangannya, dan tangannya pun sembuh.
  6. Maka orang-orang Farisi meninggalkan rumah ibadat itu, lalu segera berunding dengan beberapa orang pendukung Herodes, untuk membunuh Yesus.
  7. Yesus dan pengikut-pengikut-Nya pergi mengundurkan diri ke Danau Galilea. Maka banyak sekali orang dari Galilea yang pergi mengikuti Yesus. Banyak juga yang datang dari Yudea,
  8. dari Yerusalem, dari daerah Idumea, dan dari daerah di sebelah timur Yordan, dan dari sekitar kota-kota di Tirus dan Sidon. Mereka semuanya datang kepada Yesus, sebab mereka mendengar tentang hal-hal yang sudah dilakukan-Nya.
  9. Orang-orang itu begitu banyak, sehingga Yesus menyuruh pengikut-pengikut-Ny menyediakan perahu untuk-Nya, sebab jangan-jangan Ia nanti terdesak oleh orang-orang itu.
  10. Ia menyembuhkan begitu banyak orang, sehingga semua orang sakit berdesak-desakan berusaha mendekati-Nya agar dapat menjamah Dia.
  11. Dan orang-orang yang kemasukan roh jahat, setiap kali melihat Dia, terus saja sujud di hadapan-Nya dan berteriak, "Engkaulah Anak Allah!"
  12. Tetapi Yesus melarang keras roh-roh jahat itu memberitahukan siapa Dia.
  13. Kemudian Yesus naik ke sebuah bukit, dan memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya. Orang-orang itu datang,
  14. lalu Ia memilih dari antara mereka dua belas orang. Kata-Nya, "Aku memilih kalian, supaya kalian menyertai Aku, supaya Kuutus kalian untuk menyebarkan Kabar Baik dari Allah,
  15. dan kalian akan mendapat kuasa untuk mengusir roh-roh jahat."
  16. Inilah nama kedua belas orang itu: Simon (yang disebut-Nya juga Petrus),
  17. Yakobus dan Yohanes saudaranya, yaitu anak-anak Zebedeus (mereka ini diberi-Nya nama Boanerges artinya "anak guntur"),
  18. Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon si Patriot,
  19. dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus.
  20. Kemudian Yesus pulang ke rumah. Tetapi orang banyak datang lagi berkumpul, sampai Yesus dan pengikut-pengikut-Nya tidak sempat makan.
  21. Orang-orang berkata, "Dia sudah gila!" Dan ketika keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka pergi untuk mengambil Dia.
  22. Guru-guru agama yang datang dari Yerusalem berkata, "Ia kemasukan Beelzebul! Kepala roh-roh jahat itulah yang memberikan kuasa kepada-Nya untuk mengusir roh jahat."
  23. Maka Yesus memanggil orang banyak itu, dan menceritakan kepada mereka beberapa perumpamaan. "Bagaimana mungkin roh jahat mengusir roh jahat," kata Yesus.
  24. "Kalau suatu negara terpecah dalam golongan-golongan yang saling bermusuhan, negara itu tidak akan bertahan.
  25. Dan kalau dalam satu keluarga tidak ada persatuan dan anggota-anggotanya saling bermusuhan, keluarga itu akan hancur.
  26. Kalau di dalam kerajaan Iblis terjadi perpecahan dan permusuhan, kerajaan itu tidak tahan lama dan pasti akan lenyap.
  27. Tidak seorang pun dapat masuk ke dalam rumah seorang yang kuat dan merampas hartanya kalau ia tidak terlebih dahulu mengikat orang kuat itu. Sesudah itu, baru ia dapat merampas hartanya.
  28. Ketahuilah! Apabila orang berbuat dosa dan mengucap penghinaan, ia dapat diampuni.
  29. Tetapi apabila ia menghina Roh Allah, ia tidak dapat diampuni! Sebab penghinaan itu adalah dosa yang kekal."
  30. (Yesus mengatakan begitu sebab ada orang yang berkata bahwa Yesus kemasukan roh jahat.)
  31. Setelah itu ibu dan saudara-saudara Yesus datang. Mereka menunggu di luar dan menyuruh orang memanggil Yesus.
  32. Ketika itu banyak orang sedang duduk di sekeliling Yesus. Mereka berkata kepada-Nya, "Pak, ibu dan saudara-saudara Bapak ada di luar. Mereka mencari Bapak."
  33. Yesus menjawab, "Siapakah ibu-Ku? Siapakah saudara-saudara-Ku?"
  34. Kemudian Ia memandang kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya lalu berkata, "Inilah ibu dan saudara-saudara-Ku!
  35. Orang yang melakukan kehendak Allah, dialah saudara laki-laki, saudara perempuan, dan ibu-Ku."


Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Markus : 3
,

Markus 4





  1. Yesus mengajar lagi di pantai Danau Galilea. Banyak sekali orang mengerumuni Dia. Karena itu Ia pergi duduk di dalam sebuah perahu di atas air, dan orang banyak itu berdiri di pinggir danau.
  2. Lalu Yesus mengajar banyak hal kepada mereka dengan memakai perumpamaan. Beginilah Ia mengajar mereka.
  3. "Dengarlah! Adalah seorang petani pergi menabur benih.
  4. Ketika ia sedang menabur, ada benih yang jatuh di jalan. Lalu burung datang dan benih itu dimakan habis.
  5. Ada juga yang jatuh di tempat berbatu-batu yang tanahnya sedikit. Benih-benih itu segera tumbuh karena kurang tanah,
  6. tetapi waktu matahari naik, tunas-tunas itu mulai layu kemudian kering dan mati karena akarnya tidak masuk cukup dalam.
  7. Ada pula benih yang jatuh di tengah semak berduri. Semak berduri itu tumbuh dan menghimpit tunas-tunas itu sehingga tidak berbuah.
  8. Tetapi ada juga benih yang jatuh di tanah yang subur. Benih itu tumbuh, lalu menjadi besar lalu berbuah, ada yang tiga puluh, ada yang enam puluh, dan ada yang seratus kali lipat."
  9. Sesudah menceritakan perumpamaan itu, Yesus berkata, "Kalian punya telinga, dengarkan!"
  10. Ketika Yesus sendirian, orang-orang yang sudah mendengar pengajaran-Nya datang kepada-Nya bersama-sama dengan kedua belas pengikut-Nya. Mereka minta Ia menerangkan arti perumpamaan itu.
  11. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Kalian sudah diberi anugerah untuk mengetahui rahasia tentang bagaimana Allah memerintah. Tetapi orang-orang luar diajar dengan perumpamaan,
  12. supaya ‘Mereka akan terus memperhatikan tetapi tidak tahu apa yang terjadi, mereka akan terus mendengar, tetapi tidak mengerti, ini terjadi supaya mereka jangan melihat dan mengerti dan jangan datang kepada Allah dan Allah mengampuni mereka.’"
  13. Kemudian Yesus berkata kepada mereka, "Kalau kalian tidak mengerti perumpamaan itu, bagaimana kalian dapat mengerti perumpamaan-perumpama yang lain?
  14. Penabur itu adalah orang yang menyiarkan berita dari Allah.
  15. Benih yang jatuh di jalan ibarat orang-orang yang mendengar kabar tentang bagaimana Allah memerintah. Begitu mendengar, Iblis datang dan mengambil apa yang sudah ditabur dalam hati mereka.
  16. Benih yang jatuh di tempat berbatu-batu ibarat orang-orang yang mendengar kabar itu, dan langsung menerimanya dengan senang hati.
  17. Tetapi kabar itu tidak berakar dalam hati mereka, sehingga tidak tahan lama. Begitu mereka menderita kesusahan atau penganiayaan karena kabar itu, langsung mereka murtad.
  18. Benih yang jatuh di tengah semak berduri itu ibarat orang-orang yang mendengar kabar itu,
  19. tetapi khawatir tentang hidup mereka dan ingin hidup mewah. Nafsu untuk berbagai hal masuk ke dalam hati mereka. Karena itu kabar dari Allah terhimpit di dalam hati mereka, sehingga tidak berbuah.
  20. Dan benih yang jatuh di tanah yang subur itu ibarat orang-orang yang mendengar kabar itu dan menerimanya, mereka berbuah banyak, ada yang tiga puluh, ada yang enam puluh, dan ada yang seratus kali lipat hasilnya."
  21. Selanjutnya Yesus berkata pula, "Pernahkah orang menyalakan lampu lalu menutupnya dengan tempayan, atau meletakkannya di bawah tempat tidur? Apakah ia tidak menaruh lampu itu pada kaki lampu?
  22. Tidak ada yang tersembunyi yang tidak akan kelihatan; dan tidak ada yang dirahasiakan yang tidak akan terbongkar.
  23. Sebab itu, kalau punya telinga, dengarkan!"
  24. Lalu Yesus berkata lagi, "Perhatikanlah apa yang kalian dengar ini! Ukuran yang kalian pakai untuk orang lain akan dipakai juga oleh Allah untuk kalian—dan bahkan lebih banyak lagi.
  25. Sebab orang yang sudah mempunyai, akan diberi lebih banyak lagi; tetapi orang yang tidak mempunyai, sedikit yang masih ada padanya akan diambil juga."
  26. Yesus menyambung pembicaraan-Nya lagi, "Bila Allah memerintah sebagai Raja, keadaannya dapat diumpamakan seperti seorang yang menabur benih di ladangnya.
  27. Malam hari ia tidur; siang hari ia bangun. Dan sementara itu benih-benih itu terus bertumbuh dan menjadi besar. Tetapi bagaimana caranya benih-benih itu tumbuh dan menjadi besar, orang itu tidak tahu.
  28. Tanah itulah yang dengan sendirinya mengeluarkan hasil: mula-mula tangkainya, kemudian bulirnya, lalu buahnya.
  29. Dan kalau gandum itu sudah masak, orang itu pun mulailah menyabit karena sudah waktunya untuk menuai."
  30. "Apabila Allah memerintah, dengan apa kita dapat membandingkannya?" tanya Yesus pula. "Contoh apakah yang dapat kita pakai untuk menerangkannya?
  31. Apabila Allah memerintah, keadaannya seperti perumpamaan ini: Sebuah biji sawi diambil seseorang lalu ditanam di tanah. Biji sawi adalah benih yang terkecil di dunia.
  32. Tetapi kalau sudah tumbuh, ia menjadi yang terbesar di antara tanaman-tanaman. Cabang-cabangnya sedemikian rindang sehingga burung-burung dapat datang, dan membuat sarang di bawah naungannya."
  33. Begitulah Yesus mengajar orang dengan menggunakan banyak perumpamaan seperti itu, sejauh mereka dapat mengerti.
  34. Yesus selalu memakai perumpamaan kalau Ia mengajar orang-orang itu. Tetapi kalau Ia sendiri dengan pengikut-pengikut-Nya, Ia menjelaskan semuanya kepada mereka.
  35. Pada sore hari itu juga, Yesus berkata kepada pengikut-pengikut-Nya, "Marilah kita berlayar ke seberang danau."
  36. Maka Yesus naik ke perahu, dan pengikut-pengikut-Nya meninggalkan orang banyak di tepi danau, lalu naik ke perahu yang sama. Perahu-perahu lain ada juga di situ. Kemudian Yesus dan pengikut-pengikut-Nya mulai berlayar.
  37. Tak lama kemudian datang angin keras. Ombak mulai memukul perahu dan masuk ke dalam sehingga perahu itu hampir penuh dengan air.
  38. Di buritan perahu itu, Yesus sedang tidur dengan kepala-Nya di atas bantal. Pengikut-pengikut-Nya membangunkan Dia. Mereka berkata, "Bapak Guru, apakah Bapak tidak peduli, kita celaka?"
  39. Yesus bangun, lalu membentak angin itu, dan berkata kepada danau, "Diam, tenanglah!" Angin pun reda, dan danau menjadi sangat tenang.
  40. Lalu Yesus berkata kepada pengikut-pengikut-Nya, "Mengapa kalian takut? Mengapa kalian tidak percaya kepada-Ku?"
  41. Maka mereka menjadi takut dan berkata satu sama lain, "Siapakah sebenarnya orang ini, sampai angin dan ombak pun taat kepada-Nya."


Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Markus : 4
,

Markus 5





  1. Kemudian Yesus dan pengikut-pengikut-Nya sampai di seberang Danau Galilea, di daerah Gerasa.
  2. Begitu Yesus turun dari perahu, Ia didatangi seorang laki-laki yang keluar dari gua-gua kuburan.
  3. Orang itu dikuasai roh jahat dan tinggal di kuburan-kuburan. Ia sudah tidak dapat diikat lagi; walaupun dengan rantai.
  4. Sudah sering kaki dan tangannya dibelenggu, tetapi selalu rantai-rantai itu diputuskannya, dan besi pada kakinya dipatahkannya. Ia begitu kuat sehingga tidak seorang pun dapat menahannya.
  5. Siang malam ia berkeliaran di kuburan dan di bukit-bukit, sambil berteriak-teriak dan melukai badannya dengan batu.
  6. Ketika dari jauh ia melihat Yesus datang, ia berlari-lari lalu sujud di hadapan Yesus.
  7. Dengan suara yang keras ia berteriak, "Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi! Akan Kauapakan saya ini? Demi Allah, saya mohon, janganlah menyiksa saya!"
  8. Orang itu berkata begitu sebab Yesus berkata kepadanya, "Roh jahat, keluarlah dari orang ini!")
  9. Lalu Yesus bertanya kepadanya, "Siapakah namamu?" Orang itu menjawab, "Nama saya ‘Legiun’ —sebab kami ini banyak sekali!"
  10. Berulang kali ia minta dengan sangat supaya Yesus jangan menyuruh roh-roh jahat itu keluar dari daerah itu.
  11. Dekat tempat itu ada banyak sekali babi yang sedang mencari makan di lereng bukit.
  12. Roh-roh jahat itu memohon kepada Yesus, "Suruhlah kami masuk ke dalam babi-babi itu."
  13. Dan Yesus setuju. Jadi, roh-roh jahat itu keluar dari orang itu lalu masuk ke dalam babi-babi itu. Seluruh kawanan babi itu lari dan terjun dari pinggir jurang ke dalam danau lalu tenggelam—semuanya ada kira-kira dua ribu babi.
  14. Penjaga-penjaga babi itu lari, dan menyiarkan kabar itu di kota dan di desa sekitarnya. Lalu orang-orang keluar untuk melihat apa yang telah terjadi.
  15. Mereka datang kepada Yesus, lalu melihat orang yang tadinya kemasukan roh jahat itu, sedang duduk di situ. Ia sudah berpakaian, dan pikirannya juga sudah waras. Maka mereka semua menjadi takut.
  16. Orang-orang yang telah menyaksikan sendiri kejadian tentang orang itu dan babi-babi itu menceritakan apa yang telah terjadi.
  17. Lalu penduduk daerah itu minta supaya Yesus meninggalkan daerah itu.
  18. Waktu Yesus naik ke dalam perahu, orang yang tadinya dikuasai roh jahat itu minta kepada Yesus, supaya boleh ikut.
  19. Tetapi Yesus tidak setuju, kata-Nya, "Pulanglah dan beritahukan kepada sanak saudaramu apa yang sudah dilakukan Tuhan untukmu dan betapa baiknya Ia terhadapmu!"
  20. Orang itu pun pergi, dan mulai menceritakan di daerah Sepuluh Kota apa yang telah diperbuat Yesus kepadanya. Semua orang heran mendengarnya.
  21. Yesus kembali lagi ke seberang danau. Di tepi danau itu, banyak orang datang berkerumun di sekeliling Yesus.
  22. Datanglah seorang yang bernama Yairus. Ia adalah seorang pemimpin rumah ibadat di kota itu. Ketika ia melihat Yesus, ia sujud di depan-Nya,
  23. dan minta dengan sangat, "Pak, anak perempuan saya sakit parah. Sudilah datang untuk menjamahnya, supaya ia sembuh dan jangan mati!"
  24. Maka Yesus pun pergi bersama Yairus. Banyak orang mengikuti Dia dan mendesak-Nya dari semua jurusan.
  25. Di antaranya ada pula seorang wanita yang telah dua belas tahun sakit pendarahan yang berhubungan dengan haidnya.
  26. Semua kekayaannya sudah habis dipakai untuk membayar dokter-dokter, tetapi tidak ada yang dapat menyembuhkannya, malahan penyakitnya terus bertambah parah.
  27. Wanita itu sudah mendengar banyak tentang Yesus. Maka di tengah-tengah orang banyak itu, ia mendekati Yesus dari belakang,
  28. karena ia berpikir, "Asal saja saya menyentuh jubah-Nya, saya akan sembuh!"
  29. Ia menyentuh jubah Yesus, dan seketika itu juga pendarahannya berhenti. Ia merasa bahwa ia sudah sembuh.
  30. Pada saat itu juga Yesus merasa bahwa ada kekuatan yang keluar dari diri-Nya. Maka Ia menoleh kepada orang banyak itu dan bertanya, "Siapa yang menyentuh jubah-Ku?"
  31. Pengikut-pengikut-Nya berkata, "Bapak lihat sendiri ada begitu banyak orang yang berdesak-desakan. Dan Bapak masih bertanya, siapa yang menyentuh Bapak?"
  32. Tetapi Yesus terus saja melihat ke sekeliling-Nya untuk mencari orang yang telah menyentuh-Nya.
  33. Wanita itu yang tahu apa yang telah terjadi dengan dirinya, dengan gemetar dan ketakutan sujud di depan Yesus dan mengakui semuanya.
  34. Lalu Yesus berkata kepada wanita itu, "Anak-Ku, karena engkau percaya kepada-Ku, engkau sembuh! Pergilah dengan selamat. Engkau sudah sehat sama sekali!"
  35. Sementara Yesus masih berbicara, beberapa pesuruh datang dari rumah Yairus. "Putri Tuan sudah meninggal," kata mereka kepada Yairus. "Tak usah Tuan menyusahkan Bapak Guru lagi."
  36. Tanpa mempedulikan apa yang dikatakan orang-orang itu, Yesus berkata kepada Yairus, "Jangan takut, percaya saja!"
  37. Lalu Yesus berjalan terus, tetapi Dia tidak mengizinkan seorang pun mengikuti-Nya, kecuali Petrus serta Yakobus dan Yohanes bersaudara.
  38. Ketika mereka tiba di rumah Yairus, Yesus melihat keadaan hiruk-pikuk, dan mendengar tangisan dan ratapan yang keras.
  39. Lalu Yesus masuk dan berkata kepada mereka, "Mengapa ribut-ribut dan menangis? Anak itu tidak mati; ia hanya tidur!"
  40. Mereka menertawakan Yesus. Maka Ia menyuruh mereka semua keluar. Lalu Ia membawa ibu bapak anak itu dan ketiga pengikut-Nya masuk ke dalam kamar anak itu.
  41. Yesus memegang tangan anak itu lalu berkata kepadanya, "Talita kum," yang berarti, "Anak perempuan, Aku berkata kepadamu: bangun!"
  42. Anak gadis itu segera bangun, dan berjalan. (Umurnya sudah dua belas tahun.) Semua yang menyaksikan kejadian itu sangat kagum!
  43. Tetapi Yesus dengan keras melarang mereka memberitahukan hal itu kepada siapa pun. Lalu kata-Nya, "Berilah anak itu makan."


Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Markus : 5
,

Markus 6




  1. Dari tempat itu, Yesus pulang bersama-sama dengan pengikut-pengikut-Nya ke kampung halaman-Nya.
  2. Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat. Ada banyak orang di situ. Waktu orang-orang itu mendengar pengajaran Yesus, mereka heran sekali. Mereka berkata, "Dari mana orang ini mendapat semuanya itu? Kebijaksanaan macam apakah ini yang ada pada-Nya? Bagaimanakah Ia dapat mengadakan keajaiban?
  3. Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, dan saudara dari Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Ya, saudara-saudara perempuan-Nya pun ada tinggal di sini juga." Karena itu mereka menolak Dia.
  4. Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di kampung halamannya, dan di antara sanak saudaranya dan keluarganya."
  5. Di tempat itu Yesus tidak dapat membuat sesuatu keajaiban pun, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya ke atas mereka.
  6. Ia heran mereka tidak percaya. Kemudian Yesus pergi ke kampung-kampung di sekitar itu, dan mengajar.
  7. Ia memanggil kedua belas pengikut-Nya, lalu mengutus mereka berdua-dua dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat.
  8. Ia memberi petunjuk ini kepada mereka, "Janganlah membawa apa-apa untuk perjalananmu, kecuali tongkat. Jangan membawa makanan atau kantong sedekah, ataupun uang.
  9. Pakailah sepatu, tetapi jangan membawa dua helai baju."
  10. Ia juga berkata, "Kalau kalian masuk ke suatu rumah, tinggallah di situ sampai kalian meninggalkan kota itu.
  11. Tetapi kalau kalian sampai di suatu tempat, dan orang-orang di situ tidak mau menerima dan mendengar kalian, tinggalkanlah tempat itu. Dan kebaskanlah debu dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka!"
  12. Maka kedua belas pengikut Yesus itu berangkat. Mereka pergi menyiarkan berita bahwa manusia harus bertobat dari dosa-dosanya.
  13. Pengikut-pengikut Yesus itu mengusir banyak roh jahat, mengoleskan minyak zaitun pada orang sakit dan menyembuhkan mereka.
  14. Berita-berita tentang semua kejadian itu sampai juga pada Raja Herodes, sebab nama Yesus sudah terkenal di mana-mana. Ada orang yang berkata, "Yohanes Pembaptis sudah hidup kembali! Itulah sebabnya Ia mempunyai kuasa melakukan keajaiban itu."
  15. Tetapi orang-orang lain berkata, "Dia Elia." Ada pula yang berkata, "Dia nabi, seperti salah seorang nabi zaman dahulu."
  16. Ketika Herodes mendengar itu, ia berkata, "Pasti ini Yohanes Pembaptis yang dahulu sudah kusuruh pancung kepalanya. Sekarang ia sudah hidup kembali!"
  17. Sebab sebelum itu Herodes telah menyuruh orang menangkap Yohanes, dan memasukkannya ke dalam penjara. Herodes berbuat begitu karena soal Herodias, istri saudaranya sendiri, yaitu Filipus. Sebab Herodes sudah mengawini Herodias,
  18. dan mengenai hal itu Yohanes sudah berulang-ulang menegur Herodes begini, "Tidak boleh engkau kawin dengan istri saudaramu itu!"
  19. Itulah sebabnya Herodias dendam kepada Yohanes dan ingin membunuh Yohanes, tetapi ia tidak dapat melakukan hal itu, karena dihalang-halangi oleh Herodes.
  20. Sebab Herodes telah menyuruh orang menjaga baik-baik keselamatan Yohanes di penjara, karena ia takut kepada Yohanes. Ia tahu Yohanes seorang yang baik yang diutus oleh Allah. Dan memang kalau Yohanes berbicara, Herodes suka juga mendengarkannya, meskipun ia menjadi gelisah sekali karenanya.
  21. Akhirnya Herodias mendapat kesempatan pada hari ulang tahun Herodes. Ketika itu Herodes mengadakan pesta untuk semua pejabat tinggi kerajaan, perwira-perwira dan tokoh-tokoh masyarakat Galilea.
  22. Di pesta itu anak gadis Herodias menari, dan tariannya itu sangat menyenangkan hati Herodes serta tamu-tamunya. Maka Herodes berkata kepada gadis itu, "Engkau suka apa, minta saja. Aku akan memberikannya kepadamu!"
  23. Lalu Herodes berjanji kepada gadis itu dengan sumpah. Herodes berkata, "Apa saja yang engkau minta akan kuberikan, bahkan separuh dari kerajaanku sekalipun!"
  24. Maka gadis itu keluar dan bertanya kepada ibunya, "Ibu, apa sebaiknya yang harus saya minta?" Ibunya menjawab, "Mintalah kepala Yohanes Pembaptis."
  25. Gadis itu segera kembali kepada Herodes dan berkata, "Saya minta kepala Yohanes Pembaptis diberikan kepada saya sekarang ini juga di atas sebuah baki!"
  26. Mendengar permintaan itu Herodes sangat sedih. Tetapi ia tidak dapat menolak permintaan itu karena ia sudah bersumpah di hadapan para tamunya.
  27. Jadi ia langsung memerintahkan seorang pengawalnya mengambil kepala Yohanes Pembaptis. Maka prajurit itu pergi ke penjara, lalu memancung kepala Yohanes.
  28. Kemudian ia membawa kepala itu di atas baki dan menyerahkannya kepada gadis itu. Dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.
  29. Ketika pengikut-pengikut Yohanes mendengar hal itu, mereka pergi mengambil jenazah Yohanes, lalu menguburkannya.
  30. Rasul-rasul yang diutus oleh Yesus itu kemudian kembali lagi, dan berkumpul dengan Yesus. Mereka melaporkan kepada-Nya semua yang telah mereka perbuat dan ajarkan.
  31. Banyak sekali orang yang datang dan pergi, sehingga untuk makan pun Yesus dan pengikut-pengikut-Nya tidak sempat. Sebab itu Yesus berkata kepada pengikut-pengikut-Nya, "Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi, di mana kita bisa sendirian dan kalian dapat beristirahat sebentar."
  32. Maka mereka pun berangkat dengan perahu menuju ke tempat yang sunyi.
  33. Tetapi banyak orang sudah melihat mereka meninggalkan tempat itu, dan tahu siapa mereka. Jadi, dari semua kota di wilayah itu, orang-orang berlari-lari melalui jalan darat mendahului Yesus dan pengikut-pengikut-Nya.
  34. Ketika Yesus turun dari perahu, Ia melihat orang banyak. Ia kasihan kepada mereka, sebab mereka seperti domba yang tidak punya gembala. Maka Ia pun mulai mengajarkan banyak hal kepada mereka.
  35. Ketika sudah petang, pengikut-pengikut Yesus berkata kepada-Nya, "Sudah hampir malam dan tempat ini terpencil.
  36. Lebih baik Bapak menyuruh orang-orang ini pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan kampung-kampung di sekitar ini."
  37. Tetapi Yesus menjawab, "Kalian saja memberi mereka makan." "Wah, apakah kami harus pergi membeli roti seharga dua ratus uang perak untuk memberi makan orang-orang ini?" begitu kata pengikut-pengikut Yesus itu.
  38. Lalu tanya Yesus, "Ada berapa roti pada kalian? Coba pergi lihat." Sesudah mereka pergi melihat, mereka berkata, "Ada lima roti dan ada dua ikan juga."
  39. Lalu Yesus menyuruh semua orang itu duduk berkelompok-kelompok di rumput yang hijau.
  40. Orang-orang itu pun duduk dengan teratur, berkelompok-kelompok. Ada yang seratus orang sekelompok, dan ada juga yang lima puluh orang sekelompok.
  41. Kemudian Yesus mengambil lima roti dan dua ikan itu, lalu menengadah ke langit dan mengucap terima kasih kepada Allah. Sesudah itu, Ia membelah-belah roti itu dengan tangan-Nya dan memberikannya kepada pengikut-pengikut-Nya untuk dibagi-bagikan kepada orang banyak itu. Dan dua ikan itu dibagi-bagikan juga kepada mereka semua.
  42. Mereka makan sampai kenyang.
  43. Kemudian kelebihan makanan itu dikumpulkan oleh pengikut-pengikut Yesus—semuanya ada dua belas bakul penuh.
  44. Orang laki-laki yang makan roti itu ada kira-kira lima ribu.
  45. Sesudah itu Yesus segera menyuruh pengikut-pengikut-Nya berangkat dengan perahu mendahului Dia ke Betsaida di seberang danau, sementara Ia menyuruh orang banyak itu pulang.
  46. Setelah melepaskan orang banyak itu, Yesus pergi ke bukit untuk berdoa.
  47. Ketika sudah malam, perahu pengikut-pengikut Yesus telah berada di tengah-tengah danau, sedangkan Yesus masih berada di darat.
  48. Ia melihat mereka bersusah payah mendayung perahu itu karena angin berlawanan arah dengan perahu. Sebab itu, kira-kira antara pukul tiga dan pukul enam pagi, Ia datang kepada mereka berjalan di atas air. Dan Ia berjalan terus seolah-olah akan melewati mereka.
  49. Waktu mereka melihat bahwa Ia berjalan di atas air, mereka mengira Dia hantu,
  50. sehingga mereka menjerit-jerit ketakutan. Sebab mereka semuanya melihat Dia dan mereka sangat terkejut. Tetapi langsung Yesus berbicara kepada mereka, "Tenanglah! Aku Yesus. Jangan takut!"
  51. Lalu Ia naik ke perahu mereka, dan angin pun reda. Pengikut-pengikut Yesus heran sekali.
  52. Keajaiban dengan lima buah roti itu belum lagi dipahami oleh mereka. Sukar bagi mereka untuk mengerti.
  53. Waktu tiba di seberang danau, mereka berlabuh di pantai Genesaret.
  54. Ketika mereka keluar dari perahu, orang-orang melihat bahwa yang datang itu Yesus.
  55. Lalu mereka berlari-lari ke mana-mana di seluruh wilayah itu, dan mulai membawa orang-orang sakit di atas tikar kepada Yesus. Kalau mereka mendengar bahwa Yesus berada di suatu tempat, mereka membawa orang-orang sakit ke sana.
  56. Di mana saja Yesus datang—baik di kampung, di kota atau di desa—di situ orang selalu datang dan menaruh orang-orang sakit mereka di alun-alun. Lalu mereka minta dengan sangat supaya orang-orang sakit itu diizinkan menyentuh jubah Yesus, biar hanya ujungnya. Semua yang menyentuhnya, menjadi sembuh.


Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Markus : 6
,

Markus 7





  1. Sekelompok orang Farisi dan beberapa guru agama dari Yerusalem, datang kepada Yesus.
  2. Mereka melihat beberapa pengikut Yesus makan dengan tangan yang tidak bersih secara agama, yaitu tanpa terlebih dahulu mencuci tangan menurut peraturan agama.
  3. Orang-orang Farisi, begitu juga semua orang Yahudi, setia sekali mengikuti adat istiadat nenek moyang mereka. Mereka tidak akan makan, sebelum mencuci tangan menurut cara-cara tertentu.
  4. Apa yang dibeli di pasar tidak akan dimakan, sebelum dicuci terlebih dahulu. Dan banyak peraturan lain dari nenek moyang mereka yang mereka pegang teguh; seperti misalnya peraturan mencuci gelas, mangkuk, dan perkakas-perkakas tembaga.
  5. Sebab itu orang-orang Farisi dan guru-guru agama itu bertanya kepada Yesus, "Mengapa pengikut-pengikut-Mu itu makan dengan tangan yang tidak dicuci? Apa sebab mereka tidak menuruti adat istiadat nenek moyang kita?"
  6. Yesus menjawab, "Kalian orang-orang munafik! Tepat sekali apa yang dinubuatkan Yesaya tentang kalian, yaitu, ‘Begini kata Allah, Orang-orang itu hanya menyembah Aku dengan kata-kata, tetapi hati mereka jauh dari Aku.
  7. Percuma mereka menyembah Aku, sebab peraturan manusia mereka ajarkan seolah-olah itu peraturan-Ku!’
  8. Perintah-perintah Allah kalian abaikan, dan peraturan-peraturan manusia kalian pegang kuat-kuat."
  9. Lalu Yesus berkata lagi, "Kalian pandai sekali menolak perintah Allah supaya dapat mempertahankan ajaran sendiri.
  10. Musa sudah memberi perintah ini, ‘Hormatilah ayah dan ibumu,’ dan ‘Barangsiapa mengata-ngatai ayah ibunya, harus dihukum mati.’
  11. Tetapi kalian mengajarkan: Kalau orang berkata kepada orang tuanya, ‘Apa yang seharusnya saya berikan kepada ayah dan ibu, sudah saya persembahkan kepada Allah,’
  12. maka kalian membebaskan orang itu dari kewajibannya menolong ayah ibunya.
  13. Jadi dengan ajaranmu sendiri yang kalian berikan kepada orang-orang, kalian meniadakan perkataan Allah. Masih banyak hal seperti ini yang kalian lakukan."
  14. Lalu Yesus memanggil orang banyak itu sekali lagi dan berkata kepada mereka, "Dengarlah supaya mengerti!
  15. Tidak ada sesuatu dari luar yang masuk ke dalam orang yang dapat membuat orang itu najis. Sebaliknya, yang keluar dari seseorang, itulah yang membuat dia najis.
  16. (Jadi, kalau punya telinga, dengarkan.)"
  17. Ketika Yesus meninggalkan orang banyak itu dan masuk rumah, pengikut-pengikut-Nya bertanya kepada-Nya tentang maksud perumpamaan itu.
  18. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Apakah kalian belum juga mengerti? Apakah kalian tidak bisa mengerti bahwa yang masuk ke dalam seseorang tidak bisa membuat orang itu najis?
  19. Sebab yang masuk itu tidak lewat hati, tetapi lewat perut, dan kemudian keluar lagi." Dengan kata-kata itu Yesus menyatakan bahwa semua makanan halal.
  20. Lalu Yesus berkata lagi, "Yang keluar dari orang, itulah yang mengotorkan dia.
  21. Sebab dari dalam, yaitu dari dalam hati, timbul pikiran-pikiran jahat yang menyebabkan orang berbuat cabul, mencuri, membunuh,
  22. berzinah, menipu, memfitnah, serta melakukan segala sesuatu yang jahat, menjadi serakah, tidak sopan, iri hati, sombong, dan susah diajar.
  23. Semua yang jahat itu timbul dari dalam, dan itulah yang menjadikan orang najis."
  24. Kemudian Yesus meninggalkan tempat itu, dan pergi ke daerah dekat kota Tirus. Ia masuk ke dalam sebuah rumah dan tidak mau bahwa orang tahu Ia berada di situ. Tetapi Ia tidak dapat menyembunyikan diri.
  25. Seorang ibu, yang anak perempuannya kemasukan roh jahat, mendengar tentang Yesus. Ia datang kepada Yesus dan sujud di depan-Nya,
  26. sambil mohon supaya Yesus mengusir roh jahat dari anak itu. Wanita itu bukan orang Yahudi, lahir di daerah Fenisia di Siria.
  27. Yesus berkata kepadanya, "Anak-anak harus diberi makan terlebih dahulu. Tidak baik mengambil makanan anak-anak untuk dilemparkan kepada anjing."
  28. "Tuan," jawab wanita itu, "anjing-anjing di bawah meja pun makan sisa-sisa yang dijatuhkan anak-anak!"
  29. Lalu Yesus berkata kepadanya, "Karena jawabanmu itu, pulanglah; roh jahat sudah keluar dari anakmu!"
  30. Ibu itu pulang. Di rumah, ia mendapati anaknya sedang berbaring di tempat tidur, dan roh jahat benar-benar sudah keluar dari anak itu.
  31. Kemudian Yesus meninggalkan daerah Tirus, dan meneruskan perjalanan-Nya melalui Sidon ke Danau Galilea. Ia mengambil jalan lewat daerah Sepuluh Kota.
  32. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang bisu tuli. Mereka minta Yesus meletakkan tangan-Nya ke atas orang itu.
  33. Yesus membawa orang itu menyendiri dari orang banyak, lalu meletakkan jari-Nya ke dalam kedua telinga orang itu. Lantas Yesus meludah, dan menjamah lidah orang itu.
  34. Sesudah itu Yesus menengadah ke langit, lalu bernapas keras dan berkata kepada orang itu, "Efata," yang berarti, "Terbukalah!"
  35. Telinga orang itu terbuka dan lidahnya menjadi lemas kembali, dan ia mulai berbicara dengan mudah.
  36. Lalu Yesus melarang mereka sekalian untuk menceritakan hal itu kepada siapa pun. Tetapi semakin Yesus melarang, semakin pula mereka menyebarkannya.
  37. Dan semua orang yang mendengar itu heran sekali. Mereka berkata, "Semuanya dibuat-Nya dengan baik! Bahkan Ia membuat orang tuli mendengar dan orang bisu berbicara!"


Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Markus : 7
,

Markus 8





  1. Tidak berapa lama kemudian, ada lagi sekelompok orang banyak datang berkumpul. Karena mereka tidak punya makanan, Yesus memanggil pengikut-pengikut-Nya dan berkata,
  2. "Aku kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari lamanya mereka bersama-sama-Ku, dan sekarang mereka tidak punya makanan.
  3. Kalau Aku menyuruh mereka pulang dengan perut kosong, mereka akan pingsan di tengah jalan. Apalagi di antara mereka ada yang datang dari jauh."
  4. Pengikut-pengikut Yesus menjawab, "Di tempat yang terpencil ini, di manakah orang bisa mendapat cukup makanan untuk semua orang ini?"
  5. "Ada berapa banyak roti pada kalian?" tanya Yesus. "Tujuh," jawab mereka.
  6. Maka Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di atas tanah, lalu Ia mengambil ketujuh roti itu dan mengucap syukur kepada Allah. Kemudian Ia membelah-belah roti itu dengan tangan-Nya dan memberikannya kepada pengikut-pengikut-Nya untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang. Maka pengikut-pengikut-Nya melakukannya.
  7. Mereka mempunyai beberapa ekor ikan kecil juga. Yesus mengucap syukur kepada Allah atas ikan-ikan itu, lalu menyuruh pengikut-pengikut-Nya membagi-bagikan ikan-ikan itu juga.
  8. Mereka makan sampai kenyang—ada kira-kira empat ribu orang yang makan. Kemudian pengikut-pengikut Yesus mengumpulkan kelebihan makanan—tujuh bakul penuh. Lalu Yesus menyuruh orang-orang itu pulang,
  9. (8:8)
  10. dan Ia dengan pengikut-pengikut-Nya langsung naik perahu dan pergi ke daerah Dalmanuta.
  11. Beberapa orang Farisi datang kepada Yesus, dan mulai berdebat dengan Dia untuk menjebak-Nya. Mereka minta Yesus membuat keajaiban sebagai tanda bahwa Ia datang dari Allah.
  12. Yesus mengeluh lalu menjawab, "Apa sebab orang-orang zaman ini minta Aku membuat keajaiban? Tidak! Aku tidak akan memberikan tanda semacam itu kepada mereka!"
  13. Lalu Yesus meninggalkan mereka, dan masuk ke dalam perahu; kemudian berangkat ke seberang danau itu.
  14. Pengikut-pengikut Yesus lupa membawa cukup roti. Mereka hanya mempunyai sebuah roti di perahu.
  15. "Hati-hatilah terhadap ragi orang-orang Farisi dan ragi Herodes," kata Yesus kepada mereka.
  16. Maka pengikut-pengikut Yesus itu mulai mempercakapkan hal itu. Mereka berkata, "Ia berkata begitu, sebab kita tidak punya roti."
  17. Yesus tahu apa yang mereka persoalkan. Sebab itu Ia bertanya kepada mereka, "Mengapa kalian persoalkan tentang tidak punya roti? Apakah kalian tidak tahu dan belum mengerti juga? Begitu tumpulkah pikiranmu?
  18. Kalian punya mata—mengapa tidak melihat? Kalian punya telinga—mengapa tidak mendengar? Tidakkah kalian ingat
  19. akan lima roti itu yang Aku belah-belah untuk lima ribu orang? Berapa bakul penuh kelebihan makanan yang kalian kumpulkan?" "Dua belas," jawab mereka.
  20. "Dan waktu Aku membelah-belah tujuh roti untuk empat ribu orang," tanya Yesus lagi, "berapa bakul kelebihan makanan yang kalian kumpulkan?" "Tujuh," jawab mereka.
  21. "Nah, belumkah kalian mengerti juga?" kata Yesus lagi.
  22. Mereka sampai di Betsaida. Di situ orang membawa seorang buta kepada Yesus, dan minta supaya Ia menjamah orang buta itu untuk menyembuhkannya.
  23. Maka Yesus memegang tangan orang buta itu dan menuntun dia ke luar kota itu. Kemudian Yesus meludahi mata orang itu. Ia meletakkan tangan-Nya pada mata orang itu, lalu bertanya kepadanya, "Dapatkah engkau melihat sesuatu sekarang?"
  24. Orang itu melihat ke depan, lalu berkata, "Ya. Saya melihat orang berjalan-jalan; tetapi mereka kelihatan seperti pohon."
  25. Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu. Kali ini orang itu berusaha melihat dengan sedapat-dapatnya. Matanya sembuh, dan ia melihat semuanya dengan jelas sekali.
  26. Lalu Yesus berkata kepadanya, "Pulanglah, dan jangan kembali ke kota itu."
  27. Yesus dan pengikut-pengikut-Nya pergi ke desa-desa di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Yesus bertanya kepada mereka, "Menurut kata orang, siapakah Aku ini?"
  28. Mereka menjawab, "Ada yang berkata: Yohanes Pembaptis; ada juga yang berkata Elia, dan yang lain lagi berkata: salah seorang nabi."
  29. "Tetapi menurut kalian sendiri, Aku ini siapa?" tanya Yesus. Petrus menjawab, "Bapak adalah Raja Penyelamat!"
  30. Lalu Yesus memperingatkan mereka, supaya tidak memberitahukan kepada siapa pun tentang diri-Nya.
  31. Setelah itu, Yesus mulai mengajar pengikut-pengikut-Nya bahwa Anak Manusia mesti menderita banyak, dan akan ditentang oleh pemimpin-pemimpin, imam-imam kepala, dan guru-guru agama. Ia akan dibunuh, tetapi pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan kembali.
  32. Dengan jelas sekali Yesus memberitahukan hal itu kepada pengikut-pengikut-Maka Petrus menarik Yesus ke samping, dan menegur Dia.
  33. Tetapi Yesus menoleh dan memandang pengikut-pengikut-Nya, lalu menegur Petrus, "Pergi dari sini, Penggoda! Pikiranmu itu pikiran manusia; bukan pikiran Allah!"
  34. Kemudian Yesus memanggil orang banyak yang ada di situ bersama-sama dengan pengikut-pengikut-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka, "Orang yang mau mengikuti Aku, harus melupakan kepentingannya sendiri, kemudian memikul salibnya, dan terus mengikuti Aku.
  35. Sebab orang yang mau mempertahankan hidupnya, akan kehilangan hidupnya. Tetapi orang yang mengurbankan hidupnya untuk-Ku dan untuk Kabar Baik dari Allah, akan menyelamatkannya.
  36. Apa untungnya bagi seseorang, kalau seluruh dunia ini menjadi miliknya, tetapi ia kehilangan hidupnya?
  37. Dapatkah hidup itu ditukar dengan sesuatu?
  38. Kalau seseorang malu mengakui Aku dan pengajaran-Ku pada zaman durhaka dan jahat ini, Anak Manusia juga akan malu mengakui orang itu, pada waktu Ia datang nanti dengan kuasa Bapa-Nya, disertai malaikat-malaikat yang suci."


Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Markus : 9
,

Markus 9





  1. "Ketahuilah!" kata Yesus. "Dari antara kalian di sini ada yang tidak akan mati, sebelum melihat Allah memerintah dengan kuasa!"
  2. Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus dengan Yakobus dan saudaranya Yohanes, menyendiri ke sebuah gunung yang tinggi. Di depan mata mereka Yesus berubah rupa.
  3. Pakaian-Nya menjadi putih berkilauan. Tidak ada seorang penatu pun di dunia ini yang dapat mencuci seputih itu.
  4. Kemudian ketiga orang pengikut-Nya itu melihat Yesus bercakap-cakap dengan Elia dan Musa.
  5. Maka Petrus berkata kepada Yesus, "Pak Guru, enak sekali kita di sini. Baiklah kami mendirikan tiga kemah: satu untuk Bapak, satu untuk Musa, dan satu lagi untuk Elia."
  6. Sebenarnya Petrus tidak tahu apa yang ia harus katakan, sebab ia dengan kedua temannya sedang ketakutan sekali.
  7. Kemudian awan meliputi mereka dan dari awan itu terdengar suara yang berkata, "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi. Dengarkan Dia!"
  8. Cepat-cepat mereka melihat sekeliling mereka, dan tidak lagi melihat siapa pun di situ bersama mereka, kecuali Yesus saja.
  9. Waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus memperingatkan mereka, "Jangan memberitahukan kepada siapa pun apa yang kalian lihat tadi sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari kematian."
  10. Mereka mentaati pesan itu, tetapi di antara mereka sendiri mereka mulai mempercakapkan apa maksud Yesus dengan "hidup kembali dari kematian".
  11. Maka mereka bertanya kepada-Nya, "Mengapa guru-guru agama berkata bahwa Elia mesti datang terlebih dahulu?"
  12. Yesus menjawab, "Elia memang datang terlebih dahulu untuk membereskan segala sesuatu. Tetapi bagaimanakah halnya dengan Anak Manusia? Apa sebab di dalam Alkitab tertulis bahwa Ia akan banyak menderita dan dihina orang?
  13. Tetapi Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, dan orang-orang memperlakukan dia semau mereka. Itu cocok dengan yang sudah tertulis dalam Alkitab tentang dirinya."
  14. Ketika Yesus dan ketiga pengikut-Nya sudah berada kembali bersama pengikut-pengikut yang lainnya, mereka melihat banyak orang di situ. Beberapa guru agama sedang berdebat dengan pengikut-pengikut Yesus itu.
  15. Begitu orang-orang itu melihat Yesus, mereka tercengang, lalu berlari-lari menyambut Dia.
  16. "Apa yang kalian persoalkan dengan guru-guru agama itu?" tanya Yesus kepada pengikut-pengikut-Nya.
  17. Seorang dari antara orang banyak itu menjawab, "Bapak Guru, saya membawa anak saya kepada Bapak. Dia bisu karena kemasukan roh jahat.
  18. Kalau roh itu menyerang dia, badannya dibanting-banting ke tanah, mulutnya berbusa, giginya mengertak dan seluruh tubuhnya menjadi kaku. Saya minta pengikut-pengikut Bapak mengusir roh jahat itu, tetapi mereka tidak dapat melakukannya."
  19. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Bukan main kalian ini! Kalian sungguh-sungguh orang yang tidak percaya. Sampai kapan Aku harus tinggal bersama-sama kalian dan bersabar terhadap kalian? Bawa anak itu ke mari!"
  20. Mereka pun membawa anak itu kepada Yesus. Begitu roh jahat itu melihat Yesus, ia membuat badan anak itu kejang-kejang sehingga anak itu jatuh terguling-guling ke tanah. Mulutnya berbusa.
  21. Lalu Yesus bertanya kepada bapaknya, "Sudah berapa lama ia begini?" "Sejak ia masih kecil!" jawab bapaknya.
  22. "Sudah sering roh jahat itu berusaha membunuh dia dengan menjatuhkannya ke dalam api atau ke dalam air. Tetapi kalau Bapak dapat menolong, sudilah Bapak mengasihani kami dan menolong kami!"
  23. "Apa katamu? Kalau Bapak dapat?" jawab Yesus. "Segalanya dapat, asal orang percaya!"
  24. Langsung ayah itu berteriak, "Tuhan, saya percaya, tetapi iman saya kurang. Tolonglah saya supaya lebih percaya lagi!"
  25. Waktu Yesus melihat bahwa orang banyak mulai datang berkerumun, Ia memerintahkan roh jahat itu dengan berkata, "Roh tuli dan bisu, Aku perintahkan kau keluar dari anak ini dan jangan sekali-kali masuk lagi ke dalamnya!"
  26. Roh jahat itu berteriak, lalu membuat badan anak itu kejang-kejang, kemudian keluar dari anak itu. Anak itu kelihatan seperti mayat sehingga semua orang berkata, "Ia sudah mati!"
  27. Tetapi Yesus memegang tangannya dan menolong dia bangun. Anak itu pun bangun.
  28. Setelah Yesus di rumah, pengikut-pengikut-Nya datang secara tersendiri kepada-Nya dan bertanya, "Apa sebab kami tidak dapat mengusir roh jahat itu?"
  29. Yesus menjawab, "Roh jahat semacam itu tidak dapat diusir dengan cara apa pun, selain dengan doa."
  30. Yesus dan pengikut-pengikut-Nya meninggalkan tempat itu dan meneruskan perjalanan melalui Galilea. Yesus tidak mau orang tahu di mana Ia berada,
  31. sebab Ia sedang mengajar pengikut-pengikut-Nya. "Anak Manusia akan diserahkan kepada kuasa manusia," begitu kata Yesus, "dan Ia akan dibunuh, tetapi pada hari ketiga Ia akan bangkit!"
  32. Pengikut-pengikut-Nya tidak mengerti yang diajarkan oleh Yesus, tetapi mereka takut bertanya kepada-Nya.
  33. Mereka sampai di Kapernaum. Setelah di rumah, Yesus bertanya kepada pengikut-pengikut-Nya, "Kalian mempersoalkan apa di tengah jalan tadi?"
  34. Mereka tidak menjawab, sebab di tengah jalan mereka bertengkar mengenai siapa yang terbesar.
  35. Yesus duduk, lalu memanggil kedua belas pengikut-Nya itu. Ia berkata kepada mereka, "Orang yang mau menjadi yang nomor satu, ia harus menjadi yang terakhir dan harus menjadi pelayan semua orang."
  36. Kemudian Yesus mengambil seorang anak kecil, dan membuat anak itu berdiri di depan mereka semua. Yesus memeluk anak itu dan berkata kepada pengikut-pengikut-Nya,
  37. "Orang yang menerima seorang anak seperti ini karena Aku, berarti menerima Aku. Dan orang yang menerima Aku, ia bukan menerima Aku saja, tetapi menerima juga Dia yang mengutus Aku."
  38. Lalu Yohanes berkata kepada Yesus, "Pak Guru, kami melihat seseorang mengusir setan atas nama Bapak. Dan kami melarang dia sebab ia bukan dari kita."
  39. Tetapi Yesus berkata, "Jangan melarang dia, sebab tidak seorang pun yang membuat keajaiban atas nama-Ku, dapat langsung menjelek-jelekkan Aku.
  40. Sebab orang yang tidak melawan kita, berarti berpihak kepada kita.
  41. Ingatlah! Orang yang memberi minum kepadamu oleh karena kalian pengikut Raja Penyelamat, ia pasti akan menerima upahnya."
  42. "Siapa menyebabkan salah satu dari orang-orang yang kecil ini tidak percaya lagi kepada-Ku, lebih baik kalau batu penggilingan diikatkan pada lehernya, dan ia dibuang ke dalam laut.
  43. Kalau tanganmu membuat engkau berdosa, potonglah tangan itu! Lebih baik engkau hidup dengan Allah tanpa sebelah tangan daripada engkau dengan kedua belah tanganmu masuk ke neraka, yaitu api yang abadi.
  44. (Di sana api tidak bisa padam, dan ulat tidak bisa mati.)
  45. Dan kalau kakimu membuat engkau berdosa, potonglah kaki itu. Lebih baik engkau hidup dengan Allah tanpa sebelah kakimu, daripada engkau dengan kedua belah kakimu dibuang ke dalam neraka.
  46. (Di sana api tidak bisa padam dan ulat tidak bisa mati.)
  47. Kalau matamu menyebabkan engkau berdosa, cungkillah mata itu! Lebih baik engkau masuk Dunia Baru Allah tanpa satu mata, daripada engkau dengan kedua belah matamu dibuang ke dalam neraka.
  48. Di sana api tidak bisa padam dan ulat tidak bisa mati.
  49. Setiap orang akan dimurnikan dengan api, seperti kurban disucikan dengan garam.
  50. Garam itu baik, tetapi kalau menjadi tawar, mungkinkah diasinkan kembali? Jadi, hendaklah kalian menjadi seperti garam—hiduplah bersama-sama dengan rukun."


Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Markus : 9
,

Markus 10





  1. Kemudian Yesus meninggalkan tempat itu, dan pergi ke daerah Yudea dan daerah di seberang Sungai Yordan. Orang banyak datang lagi berkerumun sekeliling Yesus. Dan seperti biasa Yesus mengajar mereka.
  2. Beberapa orang Farisi datang juga untuk menjebak Yesus. Mereka bertanya, "Menurut hukum agama kita, apakah boleh orang menceraikan istrinya?"
  3. Yesus menjawab, "Musa memberi perintah apa kepada kalian?"
  4. "Musa mengizinkan orang menceraikan istrinya, asal menulis surat cerai dahulu," jawab mereka.
  5. "Musa menulis perintah itu sebab kalian terlalu sukar diajar," kata Yesus kepada mereka.
  6. "Tetapi pada permulaannya, pada waktu Allah menciptakan manusia, dikatakan bahwa ‘Allah menjadikan mereka laki-laki dan wanita.
  7. Itu sebabnya laki-laki akan meninggalkan ibu bapaknya dan bersatu dengan istrinya,
  8. maka keduanya menjadi satu.’ Jadi, mereka bukan lagi dua orang, melainkan satu.
  9. Itu sebabnya, apa yang sudah disatukan oleh Allah, tidak boleh diceraikan oleh manusia!"
  10. Setelah mereka masuk rumah, pengikut-pengikut-Nya bertanya kepada Yesus tentang hal itu.
  11. Yesus berkata kepada mereka, "Siapa menceraikan istrinya lalu kawin dengan wanita lain, orang itu berzinah terhadap istrinya yang pertama itu.
  12. Begitu juga wanita yang menceraikan suaminya lalu kawin dengan lelaki yang lain, ia pun berzinah."
  13. Ada orang-orang membawa anak-anak kepada Yesus supaya Ia menjamah dan memberkati mereka. Tetapi pengikut-pengikut Yesus memarahi orang-orang itu.
  14. Melihat hal itu, Yesus marah lalu Ia berkata kepada pengikut-pengikut-Nya "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku! Jangan melarang mereka, sebab orang-orang seperti inilah yang menjadi anggota umat Allah.
  15. Ingatlah ini! Siapa tidak menghadap Allah seperti seorang anak, tidak akan menjadi anggota umat Allah."
  16. Sesudah mengatakan demikian, Yesus memeluk anak-anak itu, kemudian Ia meletakkan tangan-Nya ke atas mereka masing-masing dan memberkati mereka.
  17. Waktu Yesus meneruskan lagi perjalanan-Nya, seorang datang berlari-lari kepada Yesus. Orang itu sujud di hadapan Yesus dan bertanya, "Guru yang baik, saya harus berbuat apa supaya dapat menerima hidup sejati dan kekal?"
  18. "Mengapa engkau mengatakan Aku baik?" tanya Yesus. "Tidak ada yang baik, selain Allah sendiri.
  19. Engkau sudah tahu perintah-perintah Allah, ‘Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan bersaksi dusta, jangan menipu, hormatilah ayah dan ibumu.’"
  20. "Bapak Guru," kata orang itu, "semua perintah itu sudah saya turuti sejak muda."
  21. Yesus memandang orang itu dengan sayang lalu berkata, "Tinggal satu hal lagi yang engkau perlukan. Pergilah jual semua milikmu; berikanlah uangnya kepada orang miskin, dan engkau akan mendapat harta di surga. Sesudah itu datanglah mengikuti Aku."
  22. Mendengar Yesus berkata begitu, orang itu kecewa, lalu meninggalkan tempat itu dengan susah hati karena ia kaya sekali.
  23. Maka Yesus memandang pengikut-pengikut-Nya lalu berkata kepada mereka, "Sukar sekali untuk orang kaya menjadi anggota umat Allah!"
  24. Pengikut-pengikut-Nya heran mendengar perkataan Yesus itu. Tetapi Yesus berkata pula, "Anak-anak-Ku, memang sukar untuk menjadi anggota umat Allah!
  25. Lebih mudah seekor unta masuk lubang jarum daripada seorang kaya masuk Dunia Baru Allah."
  26. Kata-kata Yesus itu membuat pengikut-pengikut-Nya heran, sehingga mereka bertanya satu sama lain, "Kalau begitu, siapa yang bisa selamat?"
  27. Yesus memandang mereka dan menjawab, "Bagi manusia itu mustahil, tetapi tidak mustahil bagi Allah; semua mungkin bagi Allah."
  28. Lalu Petrus berkata, "Lihatlah, kami sudah meninggalkan segala-galanya untuk mengikuti Bapak."
  29. Kata Yesus, "Percayalah: orang yang sudah meninggalkan rumah tangganya, atau saudaranya yang laki-laki atau perempuan, atau ibunya, atau bapaknya, atau anak-anaknya, ataupun sawah ladangnya karena Aku dan karena Kabar Baik dari Allah,
  30. orang itu akan menerima lebih banyak pada masa sekarang ini. Ia akan mendapat seratus kali lebih banyak rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak, sawah ladang, —dan siksaan juga. Dan nanti di zaman yang akan datang, orang itu akan menerima hidup sejati dan kekal.
  31. Tetapi banyak orang yang sekarang ini pertama akan menjadi yang terakhir dan banyak yang sekarang ini terakhir akan menjadi yang pertama."
  32. Yesus dan pengikut-pengikut-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem. Yesus berjalan di depan, dan pengikut-pengikut-Nya cemas semuanya. Dan orang-orang yang mengikuti mereka dari belakang pun merasa takut. Kemudian Yesus memanggil lagi pengikut-pengikut-Nya tersendiri dan memberitahukan kepada mereka apa yang akan terjadi nanti atas diri-Nya.
  33. "Dengarlah," kata-Nya, "kita sekarang sedang menuju Yerusalem. Di sana Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan guru-guru agama. Ia akan dihukum mati, kemudian diserahkan kepada orang-orang bukan Yahudi.
  34. Mereka akan mengolok-olok Dia, meludahi Dia, menyiksa Dia, dan menyalibkan Dia. Tetapi pada hari ketiga Ia akan bangkit."
  35. Lalu Yakobus dan Yohanes, yaitu anak-anak Zebedeus, datang kepada Yesus. "Bapak Guru," kata mereka, "ada suatu hal yang kami ingin Bapak lakukan untuk kami."
  36. "Apa yang kalian ingin Aku perbuat bagimu?" tanya Yesus.
  37. Mereka menjawab, "Kami ingin duduk di kanan kiri Bapak, apabila Bapak bertakhta dengan mulia."
  38. "Kalian tidak tahu apa yang kalian minta," kata Yesus kepada mereka, "Sanggupkah kalian minum dari piala penderitaan yang akan Aku minum dan masuk ke dalam kancah penderitaan yang akan Aku masuki?"
  39. "Sanggup," jawab mereka. Maka Yesus berkata lagi kepada mereka, "Memang kalian akan minum dari piala penderitaan yang akan Aku minum, dan masuk ke dalam kancah penderitaan yang akan Aku masuki.
  40. Tetapi mengenai siapa yang akan duduk di kanan atau kiri-Ku, itu bukan Aku yang berhak menentukan. Allah yang menentukan siapa-siapa yang akan duduk di tempat-tempat itu."
  41. Ketika sepuluh pengikut Yesus yang lainnya itu mendengar hal itu, mereka marah kepada Yakobus dan Yohanes.
  42. Jadi Yesus memanggil mereka semuanya, lalu berkata, "Kalian tahu bahwa pemimpin-pemimpin bangsa yang tidak mengenal Allah menindas rakyatnya. Dan pembesar-pembesar mereka menekan mereka.
  43. Tetapi kalian tidak boleh begitu! Sebaliknya, orang yang mau menjadi besar di antara kalian, ia harus menjadi pelayanmu.
  44. Dan orang yang mau menjadi yang pertama di antara kalian, harus menjadi hamba bagi semua.
  45. Sebab Anak Manusia pun tidak datang untuk dilayani. Ia datang untuk melayani dan untuk menyerahkan nyawa-Nya untuk membebaskan banyak orang."
  46. Mereka tiba di Yerikho. Dan waktu Yesus dengan pengikut-pengikut-Nya serta orang banyak meninggalkan kota itu, seorang buta sedang duduk minta-minta di pinggir jalan. Namanya Bartimeus, anak dari Timeus.
  47. Ketika ia mendengar bahwa yang sedang lewat itu adalah Yesus orang Nazaret, ia berteriak, "Yesus, Anak Daud! Kasihanilah saya!"
  48. Ia dimarahi oleh banyak orang dan disuruh diam. Tetapi ia lebih keras lagi berteriak, "Anak Daud, kasihanilah saya!"
  49. Maka Yesus berhenti lalu berkata, "Panggillah dia." Jadi mereka memanggil orang buta itu. Mereka berkata kepadanya, "Tenanglah! Kau dipanggil Yesus, bangun!"
  50. Orang buta itu pun melemparkan jubahnya, lalu cepat-cepat berdiri dan pergi kepada Yesus.
  51. "Apa yang kauingin Aku perbuat untukmu?" tanya Yesus kepadanya. Orang buta itu menjawab, "Pak Guru, saya ingin melihat."
  52. "Pergilah," kata Yesus, "karena engkau percaya kepada-Ku, engkau sembuh." Pada saat itu juga orang itu dapat melihat. Lalu ia mengikuti Yesus di jalan.


Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Markus : 10
,

Markus 11





  1. Waktu mendekati Yerusalem, mereka sampai ke kota Betfage dan Betania, di lereng Bukit Zaitun. Di situ dua orang pengikut-Nya diutus terlebih dahulu oleh Yesus.
  2. "Pergilah ke kampung yang di depan itu," kata Yesus kepada mereka. "Begitu kalian masuk kampung itu, kalian akan melihat seekor anak keledai sedang terikat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah keledai itu dan bawa kemari.
  3. Dan kalau ada orang bertanya kepadamu apa sebab kalian melepaskan keledai itu, katakanlah, ‘Tuhan memerlukannya, dan Ia segera akan mengembalikannya.’"
  4. Kedua pengikut Yesus itu pun pergi, dan mendapati seekor anak keledai sedang terikat pada pintu rumah di pinggir jalan. Maka mereka melepaskan keledai itu.
  5. Orang-orang yang berdiri di situ bertanya kepada mereka, "Hai, sedang apa kalian? Mengapa melepaskan anak keledai itu?"
  6. Mereka menjawab sebagaimana yang sudah dikatakan oleh Yesus kepada mereka. Maka orang-orang itu membiarkan mereka membawa keledai itu.
  7. Waktu sampai pada Yesus, punggung keledai itu mereka alasi dengan jubah mereka, lalu Yesus naik ke atasnya.
  8. Banyak orang membentangkan jubah mereka di jalan, ada pula yang menyebarkan di tengah jalan ranting-ranting pohon yang mereka ambil dari ladang.
  9. Orang-orang yang berjalan di depan dan orang-orang yang mengikuti dari belakang, semuanya berseru-seru, "Pujilah Allah! Diberkatilah Dia yang datang atas nama Tuhan!
  10. Hiduplah pemerintahan-Nya yang akan datang—pemerintahan Daud nenek moyang kita! Pujilah Allah Yang Mahatinggi!"
  11. Akhirnya Yesus sampai di Yerusalem, lalu masuk ke Rumah Tuhan. Di situ Ia memperhatikan sekeliling-Nya. Tetapi karena sudah hampir gelap, Ia kemudian berangkat ke Betania bersama-sama dengan kedua belas pengikut-Nya.
  12. Keesokan harinya, ketika mereka sedang berjalan keluar dari Betania, Yesus lapar.
  13. Dari jauh Ia melihat sebatang pohon ara yang daunnya lebat. Jadi Ia pergi ke pohon itu untuk melihat apakah ada buahnya. Tetapi ketika Ia sampai di pohon itu, Ia tidak menemukan apa-apa, kecuali daun-daun saja, sebab pada waktu itu belum musim buah ara.
  14. Lalu Yesus berkata kepada pohon ara itu, "Mulai sekarang tidak ada seorang pun yang akan makan buah daripadamu lagi!" Pengikut-pengikut Yesus mendengar ucapan itu.
  15. Kemudian mereka sampai di Yerusalem, dan Yesus pergi lagi ke Rumah Tuhan. Di situ Ia mulai mengusir semua orang yang berjual beli di tempat itu. Ia menjungkirbalikkan meja-meja para penukar uang, dan bangku-bangku penjual burung merpati.
  16. Dan tidak seorang pun yang diizinkan-Nya membawa apa saja melalui halaman Rumah Tuhan itu.
  17. Kemudian Yesus mengajar orang-orang di situ. Ia berkata, "Di dalam Alkitab tertulis begini: Allah berkata, ‘Rumah-Ku akan disebut rumah tempat berdoa untuk segala bangsa.’ Tetapi kalian menjadikannya sarang penyamun!"
  18. Imam-imam kepala dan guru-guru agama mendengar ucapan itu. Maka mereka mulai mencari jalan untuk membunuh Yesus. Mereka takut kepada-Nya, karena semua orang kagum mendengar ajaran-Nya.
  19. Menjelang malam, Yesus dan pengikut-pengikut-Nya meninggalkan kota itu.
  20. Pagi-pagi keesokan harinya, waktu mereka melewati pohon ara itu, mereka melihat pohon itu sudah mati sampai ke akar-akarnya.
  21. Lalu Petrus teringat akan peristiwa sehari sebelumnya. Maka Petrus berkata kepada Yesus, "Bapak Guru, coba lihat! Pohon ara yang Bapak kutuk itu sudah mati!"
  22. Yesus menjawab, "Percayalah kepada Allah.
  23. Sungguh kalian dapat berkata kepada bukit ini, ‘Terangkatlah dan terbuanglah ke dalam laut!’ maka hal itu akan dilakukan bagi kalian; asal kalian tidak ragu-ragu, dan kalian percaya bahwa yang kalian katakan itu akan benar-benar terjadi.
  24. Sebab itu ingatlah ini: Apabila kalian berdoa dan minta sesuatu, percayalah bahwa Allah sudah memberikan kepadamu apa yang kalian minta, maka kalian akan menerimanya.
  25. Dan kalau kalian berdoa, tetapi hatimu tidak senang terhadap seseorang, ampunilah orang itu dahulu, supaya Bapamu di surga juga mengampuni dosa-dosamu.
  26. (Kalau kalian tidak mengampuni orang lain, Bapamu yang di surga juga tidak akan mengampuni dosa-dosamu.)"
  27. Mereka kembali lagi ke Yerusalem. Dan pada waktu Yesus berjalan berkeliling di dalam Rumah Tuhan, imam-imam kepala, guru-guru agama dan pemimpin-pemimpin Yahudi datang kepada-Nya.
  28. Mereka bertanya, "Atas dasar apa Engkau melakukan semuanya ini? Siapa yang memberi hak itu kepada-Mu?"
  29. Yesus menjawab, "Aku juga mau bertanya kepada kalian. Jawablah dan Aku akan mengatakan kepadamu dengan hak siapa Aku melakukan hal-hal ini.
  30. Yohanes membaptis dengan hak siapa, Allah atau manusia?"
  31. Lalu imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin Yahudi mulai berunding di antara mereka. Mereka berkata, "Kalau kita katakan, ‘Dengan hak Allah,’ Ia akan berkata, ‘Mengapa kalian tidak percaya kepada Yohanes?’
  32. Tetapi sulit juga untuk berkata, ‘Dengan hak manusia.’" Sebab mereka takut akan orang banyak, karena semua orang menganggap Yohanes seorang nabi.
  33. Jadi, mereka menjawab, "Kami tidak tahu." Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Kalau begitu, Aku pun tidak mau mengatakan kepadamu dengan hak siapa Aku melakukan semuanya ini."


Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Markus : 11
,

Markus 12





  1. Kemudian Yesus mulai berbicara dengan perumpamaan kepada imam-imam kepala, guru-guru agama dan pemimpin-pemimpin Yahudi itu. Yesus berkata, "Adalah seorang yang menanami sebidang kebun anggur, lalu memasang pagar di sekelilingnya. Sesudah itu ia menggali lubang untuk alat pemeras anggur, lalu ia mendirikan sebuah menara jaga. Sesudah itu ia menyewakan kebun anggur itu kepada beberapa penggarap lalu berangkat ke negeri lain.
  2. Ketika sudah waktunya musim memetik buah anggur, orang itu mengirim seorang pelayannya kepada penggarap-penggarap kebun itu, untuk menerima bagiannya.
  3. Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap pelayan itu. Kemudian mereka memukulnya, lalu menyuruh dia pulang dengan tangan kosong.
  4. Lalu pemilik kebun itu mengirim lagi seorang pelayannya yang lain. Tetapi penggarap-penggarap itu memukul kepala pelayan itu, lalu mengusirnya sambil mencaci maki.
  5. Pemilik kebun itu mengirim lagi seorang pelayannya yang lain. Tetapi mereka membunuh pelayan itu. Dan begitulah seterusnya mereka memperlakukan banyak pelayan yang lain pula: ada yang dipukuli dan ada juga yang dibunuh.
  6. Siapakah lagi yang dapat dikirim sekarang oleh pemilik kebun itu? Hanya tinggal seorang, yaitu anaknya sendiri yang dikasihinya. Jadi akhirnya ia mengirim anaknya itu kepada penggarap-penggarap itu. ‘Pasti anak saya akan dihormati,’ pikirnya.
  7. Tetapi penggarap-penggarap itu berkata satu sama lain, ‘Ini dia ahli warisnya. Mari kita bunuh dia, supaya kita mendapat warisannya!’
  8. Maka anak itu ditangkap, lalu dibunuh. Mayatnya mereka buang ke luar kebun itu."
  9. Lalu Yesus bertanya, "Apakah yang akan dilakukan oleh pemilik kebun itu? Pasti ia akan datang dan membunuh penggarap-penggarap itu, lalu menyerahkan kebun itu kepada penggarap-penggarap yang lain.
  10. Kalian tentunya sudah membaca ayat ini dalam Alkitab, ‘Batu yang tidak terpakai oleh tukang-tukang bangunan sudah menjadi batu yang terutama.
  11. Inilah perbuatan Tuhan; alangkah indahnya!’"
  12. Maka para pemuka bangsa Yahudi yang mendengar perumpamaan itu, berusaha menangkap Yesus, sebab mereka tahu perumpamaan itu ditujukan Yesus kepada mereka. Tetapi mereka takut akan orang banyak. Jadi, mereka pergi meninggalkan Yesus.
  13. Beberapa orang Farisi dan beberapa anggota golongan Herodes disuruh menjebak Yesus dengan pertanyaan-pertanyaan.
  14. Mereka datang kepada Yesus dan berkata, "Bapak Guru, kami tahu Bapak jujur dan tidak menghiraukan pendapat siapa pun. Bapak mengajar dengan terus terang mengenai kehendak Allah untuk manusia, sebab Bapak tidak pandang orang. Nah, cobalah Bapak katakan kepada kami, ‘Menurut peraturan agama kita, bolehkah membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kita membayar pajak itu, atau tidak?’"
  15. Yesus mengetahui kemunafikan mereka. Ia menjawab, "Apa sebab kalian mau menjebak Aku? Coba perlihatkan kepada-Ku sekeping uang perak."
  16. Maka mereka memberikan kepada-Nya sekeping uang perak. Lalu Yesus bertanya, "Gambar dan nama siapakah ini?" "Kaisar," jawab mereka.
  17. "Nah, kalau begitu," kata Yesus, "berilah kepada Kaisar apa yang milik Kaisar, dan kepada Allah apa yang milik Allah." Mereka heran mendengar Dia.
  18. Beberapa orang dari golongan Saduki datang kepada Yesus. (Mereka adalah golongan yang berpendapat bahwa orang mati tidak akan bangkit kembali.)
  19. "Bapak Guru," kata mereka kepada Yesus, "Musa menulis hukum ini untuk kita: ‘Kalau seorang laki-laki mati dan ia tidak punya anak, maka saudaranya harus kawin dengan jandanya supaya memberi keturunan kepada orang yang sudah mati itu.’
  20. Pernah ada tujuh orang bersaudara. Yang sulung kawin, lalu mati tanpa mempunyai anak.
  21. Kemudian yang kedua kawin dengan jandanya, tetapi ia pun mati tanpa mempunyai anak. Hal yang sama terjadi juga dengan saudara yang ketiga,
  22. dan seterusnya sampai kepada yang ketujuh. Akhirnya wanita itu sendiri meninggal juga.
  23. Pada hari orang mati bangkit kembali, istri siapakah wanita itu? Sebab ketujuh-tujuhnya sudah kawin dengan dia!"
  24. Yesus menjawab, "Kalian keliru sekali. Sebab kalian tidak mengerti Alkitab maupun kuasa Allah.
  25. Sebab apabila orang-orang mati bangkit kembali, mereka tidak akan kawin lagi, melainkan mereka akan hidup seperti malaikat di surga.
  26. Dan tentang orang mati dibangkitkan kembali, belum pernahkah kalian membaca di dalam kitab Musa mengenai belukar yang bernyala itu? Di dalam ayat-ayat itu tertulis bahwa Allah berkata kepada Musa, ‘Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.’
  27. Allah itu bukan Allah orang mati. Ia Allah orang hidup. Kalian keliru sekali!"
  28. Lalu datanglah seorang guru agama mendengarkan percakapan antara Yesus dengan orang-orang dari golongan Saduki itu. Guru agama itu melihat bahwa Yesus sudah menjawab orang-orang itu dengan baik. Maka ia bertanya kepada Yesus, "Perintah manakah yang paling penting dari semua perintah?"
  29. Yesus menjawab, "Perintah yang pertama, ialah: ‘Dengarlah, hai bangsa Israel! Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
  30. Cintailah Tuhan Allahmu dengan sepenuh hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan seluruh akalmu dan dengan segala kekuatanmu.’
  31. Perintah kedua ialah: ‘Cintailah sesamamu, seperti engkau mencintai dirimu sendiri.’ Tidak ada lagi perintah lain yang lebih penting dari kedua perintah itu."
  32. Lalu guru agama itu berkata kepada Yesus, "Tepat sekali, Bapak Guru! Memang benar apa yang Bapak katakan: Tuhanlah Allah yang esa, dan tidak ada lagi Allah yang lain.
  33. Dan manusia harus mencintai Allah dengan sepenuh hatinya, dan dengan seluruh akalnya serta dengan segala kekuatannya. Dan ia juga harus mencintai sesamanya seperti dirinya sendiri. Itu lebih baik daripada mempersembahkan kurban bakaran dan kurban-kurban lainnya kepada Allah."
  34. Yesus melihat bahwa guru agama itu sudah menjawab dengan baik sekali. Dan Yesus berkata kepadanya, "Engkau sudah hampir menjadi anggota umat Allah." Sesudah itu tidak seorang pun yang berani lagi mengajukan pertanyaan kepada Yesus.
  35. Sementara mengajar di Rumah Tuhan, Yesus bertanya, "Bagaimanakah guru-guru agama dapat mengatakan bahwa Raja Penyelamat itu keturunan Daud?
  36. Padahal Daud sendiri—karena diilhami oleh Roh Allah—berkata, ‘Tuhan berkata kepada Tuhanku: duduklah di sebelah kanan-Ku sampai Aku membuat musuh-musuh-Mu takluk kepada-Mu.’
  37. Jadi kalau Daud menyebut Raja Penyelamat itu ‘Tuhan’, bagaimana mungkin Dia keturunan Daud?" Orang banyak yang berada di Rumah Tuhan itu senang mendengar Yesus mengajar.
  38. Ia berkata kepada mereka, "Hati-hatilah terhadap guru-guru agama. Mereka suka berjalan-jalan dengan jubah yang panjang dan suka dihormati di pasar-pasar.
  39. Mereka suka tempat-tempat yang terhormat di dalam rumah ibadat dan di pesta-pesta.
  40. Mereka menipu janda-janda dan merampas rumahnya. Dan untuk menutupi kejahatan mereka itu, mereka berdoa panjang-panjang. Hukuman mereka nanti berat!"
  41. Waktu duduk bertentangan dengan kotak persembahan di Rumah Tuhan, Yesus memperhatikan orang-orang memasukkan uang mereka ke dalam kotak itu. Banyak orang kaya memasukkan banyak uang;
  42. lalu seorang janda yang miskin datang juga. Ia memasukkan dua uang tembaga, yaitu uang receh yang terkecil nilainya.
  43. Maka Yesus memanggil pengikut-pengikut-Nya lalu berkata kepada mereka, "Perhatikanlah ini: Janda yang miskin itu memasukkan ke dalam kotak itu lebih banyak daripada yang dimasukkan oleh semua orang-orang lainnya.
  44. Sebab mereka semua memberi dari kelebihan hartanya. Tetapi janda itu sekalipun sangat miskin memberikan semua yang ada padanya—justru yang ia perlukan untuk hidup."


Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Markus : 12